Kamis, 26 April 2012

Berbeda Panji yang Didukung Namun Tetap Satu Jiwa

Pertandingan Arema vs Persib Bandung kemarin, 25 April 2012 akhirnya berakhir dengan kemenangan oleh tim tuan rumah dengan skor 2-1. Pertandingan kali ini sangat diminati oleh suporter terfanatik Indonesia, ya siapa lagi kalau buka Aremania dan Aremanita. Mereka berbondong-bondong baik dengan sepeda motor maupun dengan mobil. Tiket ekonomi mereka dapat dengan harga Rp.25.000.

Aremania dan Aremanita pun akhirnya bisa tersenyum puas melihat timnya mulai bangkit dari keterpurukan. Mereka juga melihat mantan punggawa tim kebanggaannya harus berbaju Persib Bandung. Ya merekalah Noh. Alam Shah yang dikenal dengan sapaan Along, Zulkifli Syukur, dan Marcio Souza.

Namun para Aremania dan Aremanita ini mempunyai kisah manis dengan Along dan Zulkifli yang membawa Arema mencapai trophy di kasta tertinggi persepakbolaan di Indonesia yaitu ISL musim 2009-2010. Berbeda dengan Marcio Souza yang belum memiliki kesan mendalam bagi Aremania dan Aremanita.

Awal pertandingan, Aremania dan Aremanita sedikit memberi tekanan kepada Along dan Zulkifli, maupun Marcio. Hingga poster Marcio dibakar. Sedangkan Along dan Zulkifli yang mendapat perlakuan sedikit buruk, hanya melambaikan tangan dan matanya memerah disusul dengan menitikkan air mata. Namun menjelang akhir pertandingan, bukan cacian dan makian yang ditujukan Aremania dan Aremanita kepada Along dan Zuilkifli melainkan nyanyian ucapan terima kasih Aremania dan Aremanita yang dilantunkan diseluruh tribun.

"Terima kasih terima kasih.. Nooohh Alam Shaaah.. Atas jasamu juara ligaa!"
"Terima kasih terima kasih.. Zulkifli Syukur.. terima kasih terima kasih, Zulkifli Syukur!"
Yaa.. lirik nyanyian tersebut yang dilantunkan para Aremania dan Aremanita di atas tribun.

Walau pun spanduk kecaman Aremania dan Aremanita terhadap Along, tetap tak membuat ia kecewa karena merasa terharu dengan nyanyian Aremania dan Aremanita.

Tangis haru diantara Along dan Zulkifli yang menghampiri Aremania dan Aremanita yang membiru pun tak terhindarkan. Aremania dan Aremanita yang semula berada di atas tribun banyak yang turun ke lapangan. Mereka berdesakan untuk memeluk dan mengucapkan terima kasih kepada mereka.

Aremania-Aremanita dan Along-Zulkifli, walau pun berbeda panji yang didukung namun TETAPlah Satu Jiwa.

Salam Satu Jiwa ~


Sabtu, 07 April 2012

Herman Dzumafo Resmi Gabung Arema Indonesia (ISL)



Setelah kehilangan Marcio Souza yang bermigrasi ke Persib Bandung, rupanya Arema tak perlu berlama-lama mencari sosok yang setara pengganti striker asal Brazil tersebut. Eks striker PSPS Pekanbaru asal Kamerun, Herman Dzumafo Epandi akhirnya resmi gabung di musim ini dalam putaran kedua untuk memperkuat tim kebanggan "Aremania dan Aremanita".

Kepastian Herman Dzumafo gabung di Arema disampaikan secara langsung oleh media officer Arema Indonesia, Sudarmaji. " Dzumafo telah resmi di Arema. Dzumafo di kontrak setelah manajemen melakukan rapat dan akhirnya berhasil mendatangkan Dzumafo. Sosok dia yang dibutuhkan oleh Arema saat ini," ujar pria yang akrab disapa Darmaji tersebut.

Proses bergabungnya Dzumafo ini terbilang cepat. Beberapa hari yang lalu ia sempat mengungkapkan dirinya akan segera hengkang dari timnya PSPS Pekanbaru bersama beberapa rekan-rekannya yang lain. Meski ia diminati tim-tim peserta ISL, ia sudah memantabkan diri untuk bergabung dengan Arema diputaran kedua ini.

Sosok 32 tahun tersebut, punya pertimbangan yang lain dalam bergabung di Arema. Ia telah mendapat berita dari rekannya, Patrick yang terlebih dahulu bergabung di Arema bahwa suasana kota Malang yang nyaman dan fanatisme suporternya "Aremania dan Aremanita".

Meskipun ia tahu, PSPS Pekanbaru berada pada klasemen 13 sedangkan Arema pada klasemen dasar, tak mampu menggugurkan keteguhan hatinya dalam bergabung di Arema. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa meskipun ia tahu Arema pada klasemen dasar hal tersebut adalah sementara. Bola itu bundar, jadi berbagai kemungkinan pasti terjadi.

Menurutnya, prestasi Arema saat ini diputaran kedua kurang persiapan. Jika saja tak ada konflik, mungkin Arema tak akan berada pada klasemen dasar seperti ini. Tapi ia yakin bahwa ia mampu mengangkat prestasi Arema dengan rekan-rekannya yang baru bersama dengan dukungan Aremania dan Aremanita. Salam satu jiwa ~